Thursday, September 17, 2009

Parade Kartu Lebaran

Kreasi Darminto M Sudarmo


Kreasi Martono Loekito


Kreasi Djoko Susilo


Kreasi Gom tobing

Tuesday, September 01, 2009

Tersenyum lewat Kartun Terbaik Karya Anak Negeri

Salah satu kartun karya Doddy Iswahyudi

KARTUN hadir sebagai sebuah gambar yang berdiri sendiri dan menjadi seni yang universal.Kehadiran kartun,mendatangkan senyum dan tawa tanpa dibatasi bahasa dan budaya bagi orang yang melihatnya.

Senyum tersebut tampak jelas di bibir salah seorang pengunjung, Rayney Wong,ketika menyaksikan karya-karya kartunis Indonesia yang dipamerkan di Pacific Place Mall. Pria berkebangsaan Singapura ini sibuk mengabadikan hasil karya kartunis tersebut sambil sesekali tersenyum melihat karya para kartunis yang unik.

Setiap karya menyimpan makna tersendiri, dan masing-masing orang menafsirkan pesan yang coba diangkat oleh si kartunis dalam bahasanya sendiri. Rayney pun mencoba menginterpretasikan gambar-gambar itu sesuai yang dinilainya. Contohnya ketika melihat karya Jitet Koestana dengan judul Money Case.

Menurutnya, gambar itu memiliki makna bahwa setiap individu akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang. Atau kartun dengan gambar tentara yang sedang sibuk berperang, sementara seorang wartawan TV pun tak lepas dari kameranya.

”Gambar ini mewakilkan situasi di mana ada dua kepentingan, yakni tentara yang ingin berperang dan wartawan yang ingin mencari kebenaran,” kata Rayney yang berprofesi sebagai process improvement consultantdi sebuah perusahaan di Singapura ini. Bagi Rayney, tidak sulit memahami bahasa kartun karena dengan tampilan gambar yang memikat orang sudah dapat mengerti maksud si kartunis.

Hal inilah yang membuat kartun semakin menarik dan bersifat universal di dunia. Secara keseluruhan, Rayney melihat, pameran hasil karya terbaik kartunis tersebut dinilai cukup menarik. Ia mengatakan, apa pun yang terjadi selalu ada sisi humor dari kejadian itu,dan hal ini diterjemahkan dengan baik oleh kartunis yang turut andil dalam pameran tersebut. Sejatinya,kartun adalah bidang yang akrab dengan media.

Kartun muncul sebagai gambar yang mendampingi teks, dan kerap mencuri perhatian serta membuat yang menyaksikan tersenyum, bahkan tertawa dengan pikiran tergelitik. Dalam era globalisasi yang mengaburkan batas-batas komunikasi ini, karya-karya kartunis Indonesia telah memiliki tempatnya di berbagai festival internasional.

Nah, karya-karya terbaik inilah yang dipamerkan dalam kesempatan eventkesenian yang hadir di lantai satu mal yang berada di bilangan Sudirman Center Business District (SCBD).Pameran yang berlangsung mulai tanggal 4-30 Agustus 2009 ini, terselenggara berkat kerja sama Joker Syndicate dengan salah satu majalah di Jakarta.

Joker Syndicate merupakan sindikasi atau kumpulan beberapa kartunis profesional dari Indonesia. Sedikitnya ada sekitar 10 hasil karya para kartunis yang diperlihatkan pada pameran ini. Karyakarya ini disebut sebagai karya terbaik karena telah memenangi berbagai penghargaan bergengsi di festival dunia.

Sebutsaja MoneyCasekarya Jitet Koestana yang merebut grand prize dari kategori Money Theme dalam ajang Iran Cartoon Biennial tahun 2007. Atau buah karya Didie SW denganjudul WarandJournalistyang memenangi grand prizedari kategori bebas tema di ajang yang sama. Juga ada Modern Rickshaw besutan Doddy Iswahyudi yang sukses meraih grand prize dalam kontes kartun internasional di Nanjing, China, satu tahun silam.

Kartunis lain yang turut berpartisipasi dalam acara ini adalah Thomdean dengan karya bertema Cross Culture, yang keluar sebagai pemenang SICAF Digital Cartoon Competition di Korea tahun ini. Para kartunis yang terlibat dalam pameran ini, memang telah mempunyai segudang pretasi yang berhasil ditorehkan di ajang festival kartun internasional.

Jitet sendiri melihat perkembangan dunia kartun di Tanah Air berkembang dengan pesat.Terbukti,banyak diantara para kartunis muda yang mengikuti ajang festival kartun tingkat internasional. Didukung pula dengan semakin banyaknya media yang menyediakan kolom-kolom sebagai sarana para kartunis untuk berkreasi.

Kemunculan kartun yang membawakan aspek menghibur dengan menyoroti fenomena yang terjadi di masyarakat, tentunya memberi warna dalam kehidupan.Hal inilah yang ingin disampaikan oleh para kartunis yang tergabung dalam Joker Syndicate.

”Di tengah keadaan yang membuat kening berkerut, kami hanya ingin membuat orang sekadar tersenyum,”ungkap Jitet.Ke depan, Jitet berharap dunia kartun Indonesia menjadi lebih baik dan Indonesia dapat terus menciptakan bibit-bibit baru yang unggul di bidang ini untuk membuat harum nama bangsa di mata dunia.(sri noviarni/seputar indonesia).