Aha

Spirit dan Harapan.

Ya ya yaaaaa

Kerja Keras Ketulusan dan Rasa Syukur.

Hmmmmm

Kesederhanaan, Keharmonisan dan Kebahagiaan.

Sunday, December 02, 2012

Kokkang Pameran di Kuburan

Brosur Katalog Pameran Kokkang

Setidaknya, pada akhir tahun 2012 ini, Kokkang (Kelompok Kartunis Kaliwungu) telah berumur 31 tahun. Umur yang cukup bagi sebuah organisasi kesenian (budaya) untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar maupun masyarakat pada umumnya. Seharusnya. Kenyataannya? Apa yang dirasakan para anggota Kokkang sendiri justru sebaliknya.

Friday, October 26, 2012

Kartunis Wajib Mengenal HQ

Apa itu HQ? HQ adalah Humor Quotient atau Kecerdasan Humor. Oke, kalian emang udah sering denger kata IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient), kan? IQ itu Kecerdasan Otak, EQ itu Kecerdasan Emosi dan SQ itu Kecerdasan Spiritual. Masing-masing kecerdasan itu perlu kita kenali karena sangat penting untuk menentukan langkah-langkah dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu juga dengan Kecerdasan Humor atau HQ.

Thursday, September 06, 2012

Ya Beginilah Kartun dan Kartunis Indonesia


Saat Pembukaan Museum Kartun Indonesia Bali, Maret 2008 (foto: dms)

Oleh Darminto M SudarmoKatalog Museum Kartun Indonesia Bali, Maret 2008*)

SENI kartun di Indonesia, sejujurnya, tetap belum dapat melepaskan dirinya dari seni grafis. Kalaupun dalam proses perjalanannya sesekali ia punya upaya geliat diri lewat eksperimentasi dan eksplorasi, faktanya upaya itu hanya merupakan riak-riak kecil yang tak menerbitkan gaung signifikan bagi para kartunis Indonesia maupun apresian pada umumnya.

Kokkang Update dari Kaliwungu untuk Dunia!


 Kabar gembira buat teman-teman semua. Blog baru Kokkang Update, telah terbit versi online; memang masih seperti bayi merah yang baru saja dilahirkan. Namun justru dari sini, KU (baca: Kokkang Update) dapat mempersiapkan banyak hal; khususnya dalam mengonsumsi makanan atau minuman supaya lebih sehat dan bergizi biar kelak tumbuh wajar dan kekar. Blog yang merupakan adik kandung Kokkang ini, hadir dengan semangat yang cukup menggebu; setidaknya ingin menggebrak situasi, setidaknya menggendong semangat dari Kaliwungu (kota kecamatan di Kabupaten Kendal, Jateng) untuk Dunia. Semboyan yang dapat menerbitkan tawa untuk saat ini. Mudah-mudahan di masa nanti tidak lagi.

Tetapi yah, sekadar berkilas balik, sebenarnya awalnya media ini akan diterbitkan dalam bentuk tabloid, namun karena kecenderungan media cetak konvensional makin menyurut di era serba internet minded, maka tahapan kecil-kecilan ini mudah-mudahan kelak dapat menjadi sesuatu yang penting bagi pembaca semua; lebih-lebih pembaca yang meminati bidang humor, kartun dan lawak. Selamat menikmati semoga Anda mendapatkan apa yang Anda cari. Sekali lagi jangan lupa lho mampir ke Kokkang Update. (HR)

Thursday, March 08, 2012

Zaenal Menang Silver di Korea Selatan

Kartunis KOKKANG, Zaenal bulan Februari ini memenangkan Penghargaan Silver di Lomba Kartun Internasional di Korea Selatan. Berikut gambar kartun yang memenangkan penghargaan itu.

Bunuh Diri

Tuesday, November 08, 2011

Kapan Kontes Kartun Internasional Lagi?



Hampir pasti, setiap kali ketemu teman2 kartunis selalu bertanya, kapan Mas Candalaga kedua diadakan? Begitulan tahun demi tahun kalimat itu terekam dan saya selalu menjawab mereka dengan senyuman. Ternyata, pertengahan bulan Ramadhan tahun 2011 lalu, rekan Ramli Badrudin, yang dulu juga ikut membantu kami dalam mewujudkan Candalaga pertama tiba-tiba menelepon. Intinya dia memberitahu bahwa Joe Szabo, publisher majalah kartun dunia WittyWorld (AS) akan singgah di Indonesia; oh ya, sekedar info majalah manualnya sudah tidak terbit lagi, namun majalah dalam bentuk online masih ada; dimulai September 2011, untuk sedikitnya satu tahun.

Tuesday, January 25, 2011

Mengartun Sebagai Hobi



Kartunis Dwi Koen bersama kartunis dari berbagai negara.
Mengapa gambar kartun yang bagus selalu lucu? Gampang saja jawabnya, karena si kartunis berhasil menampilkan hal-hal yang mengandung kelucuan. Kartun tanpa kelucuan, berarti gagal sebagai kartun. Tak gampang menyebutkan batasan kata berhasil, tetapi setidaknya dalam kata itu terkandung makna: kreatif, orisinal, punya daya kejut, dan mampu mengajak sang penikmat untuk berpikir di samping menghibur.
Kehadiran kartun yang khas di media massa, amat disukai bukan saja anak-anak, remaja, orang tua, bahkan juga kakek dan nenek. Cara berkomunikasi dengan penikmatnya pun juga amat khas. Karena ia bisa mengundang respon penikmat yang amat beragam, di samping sekaligus melontarkan berbagai hal yang tak perlu dijelaskan dengan kata-kata.
Kehadirannya sekaligus bermakna lebih dari seribu kata-kata. Karena kartun menembus alam pemikiran penikmatnya lewat celah-celah yang tidak lazim. Sebagaimana kita mempelajari sesuatu dari sebuah buku ilmu pengetahuan misalnya; dia masuk secara ajaib. Tak terasa, tahu-tahu pengetahuan kita bertambah.
Kartun yang baik, umumnya tidak pernah menghakimi, tetapi sang penikmat merasakan sentuhan-sentuhan keadilan. Tak pernah memaksakan doktrin atau ajaran tertentu, tetapi si penikmat sadar agak berkurang bodohnya.

Friday, October 15, 2010

Doa Kesembuhan untuk GM Sudarta

Oleh Darminto M Sudarmo

Kreator Oom Pasikom yaitu kartunis GM Sudarta kini terbaring sakit di Yogyakarta. Kesehatannya tampak menurun cukup drastis setelah beberapa saat bertugas sebagai Profesor Tamu di Seika University, Kyoto, Jepang (2008). Belum selesai lima tahun masa tugasnya, GM Sudarta pulang ke Indonesia karena masalah kesehatan yang terus mengganggu aktivitas kesehariannya.  

Tentang kesehatannya ini, Taufik H Mihardja, salah seorang wartawan Kompas menulis di Facebook, “Mas GM itu hari Jumat (13/8) lalu, kaki kirinya sudah dioperasi. Akibat dari jatuh sehingga kedua tulang kaki kirinya (di bawah lutut) patah. Mengapa jatuh? Kemungkinan, kata Mas GM, dia dalam keadaan 'melayang' akibat hepatitis c. Terhadap hepatitis c, sudah dilakukan penyembuhan selama empat bulan terakhir, dan perlu penyembuhan total selama setahun. Termasuk di dalamnya ada transfusi darah.  Sekarang Mas GM harus istirahat total dan kaki kirinya nggak boleh napak selama 2-3 bulan ke depan. Kita doakan saja semoga beliau lekas sembuh, baik kakinya maupun hep-nya. Amiiiin ...”

Tuesday, August 17, 2010

Menurut Anda Mana yang Lebih Anda Sukai?

Sekadar menjajagi kemungkinan. Baik dari segi konsep maupun desain, Anda lebih suka A atau B? Kami tunggu partisipasi Anda lewat polling di Post Comment. Syukur banget selain memilih Anda memberikan alasan/masukan pendapat atau gagasan. Terimakasih.


 A.



B.

Tuesday, June 15, 2010

Museum Kartun itu Seharusnya di Kaliwungu


Mantan Cleaning Service-nya Bog-Bog, si Koming yang pada waktu itu masih ABG mengkerutkan dahi. Perhatiannya tertebar pada beberapa amplop yang berkop KOKKANG. Kemudian ia ngomong, ""Eh, di ja gen jelemane ne di Kaliungu. Adi sing taen tepuk nah ?" Diartikan ke bahasa Endonesa kurang lebih begini, "Eh, Di mana saja orangnya ini di Kaliungu. Kok gak pernah ketemu, ya?" Ya tentu saja tidak pernah bersua karena Kaliungu yang dimaksud oleh si Koming bukan Kaliwungu-nya KOKKANG. Kaliungu yang dimaksud si Koming adalah banjar (dusun Bali, red)) Kaliungu yang kebetulan sangat dekat dengan kantor Redaksi Bog-Bog.

Di Bog-Bog lah aku merasa begitu kagum dengan komplotan kartunis Kaliuwungu (singkatan pertama KOKKANG). Sebelumnya aku emang sudah mendengar kemahsyuran nama KOKKANG lewat berbagai media massa.

Negeri Kartun itu Bernama Kaliwungu


Seorang pegawai negeri dari Kendal, Jawa Tengah, sejak kemarin sibuk di Habibie Center. Ia bukan ilmuwan, bukan aktivis lembaga itu, dan bukan pula calon anggota dewan legislatif meski Habibie Center sedang sibuk menjual kecap, mensosialisasi pemilu gaya baru Indonesia.

Pegawai negeri itu, Itos Boedy Santoso, sedang sibuk mengurusi pameran kartun. Bukan karena jabatannya sebagai kepala seksi pendidikan kesenian sehingga ia sibuk di pameran ini. Tapi, Itos adalah salah satu pendiri kelompok yang berpameran. Kelompok Kartunis Kaliwungu alias Kokkang.

Tidak dibutuhkan banyak alasan mengapa orang-orang Kaliwungu ini — sebuah kota kecamatan kecil, 20 kilometer dari Semarang — yang berpameran. Anggota Kokkang seperti “menguasai” dunia kartun Indonesia. Malah, di masyarakat kartun dunia pun mulai mengenal.

Kartun Berhenti di Kaliwungu


Oleh Budi Setiyono

HUJAN bulan Maret mengguyur Kaliwungu. Deras. Dengan bus Semarang-Sukorejo, saya turun di Masjid Agung Kaliwungu. Dan hujan tak peduli, membasahi tubuh meski tertutup jaket. Saya hendak berkunjung ke markas Kelompok Kartunis Kaliwungu(Kokkang).

Hujan bulan Maret menenggelamkan sebagian Jalan Boja, Kaliwungu, jalan menuju markas Kokkang yang terletak sekitar 500 meter dari pusat kota. Dengan becak, genangan air terbelah, tak mampu menahan laju roda. Beberapa mobil tampak mogok di tengah kenangan air.

Thursday, November 26, 2009

Aneka Kariktur Wajah

Soenarko, Mantan Kapolda Aceh oleh Olexs Cartoonist


SBY oleh Gom Tobing


Anggodo dan Susno Duadji oleh Gom Tobing


Todung Mulya Lubis oleh Gom Tobing