Wednesday, December 03, 2008

KOKKANG 26 Tahun, Tetap Mengartun Walaupun Obama Menang

APA relevansinya kegiatan mengartun anak-anak Kokkang dengan kemenangan Barack H. Obama? Sangat relevan! Obama menggambarkan kegigihan kandidat presiden Amerika yang sejak sekian tahun berjuang keras, praktis dari kondisi nol kilometer hingga mencapai sebuah kondisi yang sangat layak untuk memasuki kompetisi pada tingkat babak final dan akhirnya keluar sebagai pemenang. Sebagai Presiden Amerika Serikat yang paling gress.
Lha, kelompok Kokkang? Walaupun ikut gembira menyaksikan kemenangan dan keberhasilan Obama, kelompok ini tidak mau ikut-ikutan larut dalam eforia berkepanjangan lalu lupa mengutamakan tugas utamanya: mengartun! Ya, menggambar kartun. Forever!
Karena pilihan dan fitrahnya memang sebagai kartunis. Meskipun di Irak masih banyak gejolak, di Afganistan ada ontran-ontran, di Pakistan banyak ledakan, itu semua tidak akan membuat semangat anak-anak Kokkang surut lalu jadi bingung dan tidak dapat melakukan apa-apa, tidak. Anak-anak atau para anggota Kokkang tetap tidak akan pernah lupa dari panggilan jiwanya: menggambar kartun!

Talkshow dan Bursa Kartun Kokkang
Dari tadi bicara soal Kokkang melulu, apa sih sebenarnya “makhluk” yang bernama Kokkang itu? Kokkang (Kelompok Kartunis Kaliwungu) yang didirikan sekitar tahun 1982 (sebenarnya didirikan tahun 1981, tetapi masih dalam tahap kasak-kusuk antara Odios dan Itos; deklarasi ditandai dengan pameran kartun berdua di pendapa Kawedanan Kaliwungu, tahun 1982), kali ini tidak hanya memamerkan karya-karya mereka berupa kartun, tetapi juga dalam bentuk yang lebih bervariasi. M. Syaifudin atau yang lebih dikenal sebagai Ifoed, salah seorang anggota KOKKANG, selepas bekerja dari Majalah HumOr lalu membentuk sebuah unit usaha yang berbasiskan kartun. Usahanya yang bernaung di bawah Communicartoon Studio kini bahkan tidak hanya berkiprah di bidang desain (periklanan/percetakan), ilustrasi buku dan benda-benda merchandise lain, tetapi juga telah merambah ke pembuatan film kartun animasi.
Sebelum Ifoed ada nama-nama seperti Didik Trisnadi yang bergerak di bidang perfilman; khususnya membuat film dokumenter dan iklan. Ada Joko Susilo yang membuat desain dan mencetak T-shirt. Dan saat ini, salah seorang yang paling bersemangat dalam pembuatan desain dan cetak T-shirt adalah Wijanarko.
Salah seorang yang sering menjadi pemenang lomba kartun yang sekaligus juga ilustrator banyak buku adalah Muchid Rahmat. Jadi tidak mustahil bila anggota generasi baru (1990-an hingga 2008) terdapat nama-nama yang karyanya tergolong kuat dan eksis seperti M. Najib, M. Nasir, Wawan Bastian, Muslih, Zaenal, Nazarudin, Asbahar, Tyud, M. Qomarudin, Wahyu Kokkang, Aziz dan banyak lagi lainnya, sangat punya andil besar dalam penciptaan atmosfir dan inspirasi bagi generasi sesudahnya.
Kelompok ini tidak hanya melahirkan kartunis kuat, tetapi juga ada yang jurnalis maupun birokrat. Seperti Odios, pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah HumOr; Hertanto Soebijoto, redaktur harian Warta Kota, Nurochim, bekerja di Majalah MOP, dan Prie GS sebagai Pemimpin Redaksi Tabloid Cempaka plus seorang motivator berspirit religiusitas. Sementara Itos, sebagai birokrat (terakhir Kepala Seksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Kab. Kendal; dan Totok Haryanto sebagai aparat desa serta aktif di komunitas semacam LSM Pemerintah. Uniknya lagi, ada juga dari anggota kelompok ini yang kemudian menemukan kenyamanan setelah menyeberang sebagai pelukis; seperti Asep Leoka, Syaiful Ashari dan beberapa yang lainnya.
Pada kesempatan yang khusus tersebut, diadakanlah “Talkshow dan Bursa Kartun Kokkang”. Tentang talkshow atau acara bincang-bincang santai, akan ditampilkan komunitas kartunis Kaliwungu sebagai narasumber. Bersama mereka kita akan dibawa masuk ke dunia kartun Indonesia dan fenomena-fenomena yang ada di dalamnya.

2 comments:

Tuliskan komentar atau pendapat Anda di kolom ini kemudian klik Preview atau langsung Publish!