Friday, December 05, 2008

Dompet Sanggar Kokkang!




Dalam usianya yang ke 26 (versi real time: 27 tahun) kas Kokkang telah terkumpul lumayan mengagetkan, yakni Rp10.000.000 (baca: sepuluh juta {bukan dollar AS} tapi rupiah). Sebuah jumlah yang sangat suci karena ia tercipta dari cucuran keringat dan kerja keras anggota Kokkang sekian tahun. Padahal, Kokkang bercita-cita dapat membangun sebuah bangunan di suatu tempat di wilayah Kaliwungu, Kendal, Jateng, yang di dalamnya dapat berfungsi sebagai:
1. Sarana belajar calon anggota baru – semacam sanggar belajar mengartun
2. Sarana penyelenggaraan workshop kartun yang dapat mendatangkan orang-orang ahli dari luar Kokkang
3. Sarana penyelenggaraan seminar/diskusi tentang kartun, karikatur, kesenian atau kebudayaan dalam arti seluas-luasnya
4. Sarana penyelenggaraan pameran kartun bagi anggota Kokkang maupun di luar Kokkang
5. Sarana kegiatan mengartun para anggota Kokkang 24 jam sehari semalam open house
6. Sarana penginapan sekadarnya bagi para kartunis atau tamu dari luar Kaliwungu Kendal dalam konteks Kokkang mengundang atau memerlukan kunjungan tamu tersebut
7. Sarana penyelenggaraan perpustakaan manual/digital tentang kartun/humor/dan produk referensi seni/budaya lainnya
8. Sarana penyelenggaraan produksi merchandize atau gift yang dapat dikoleksi pengunjung; seperti kaos, buku, gantungan kunci, mug, payung, tas, selampe, sandal dan lain-lain benda souvenir yang berbasis desain kartun
9. Sarana penyenggaraan laboratorium informasi Kokkang meliputi: media cetak, media elektronik dan media cyber (internet)
10. Sarana penyelenggaraan sekretariat Kokkang dalam pengertian sefungsional-fungsionalnya.
Untuk dapat mengakomodasi proyeksi Sanggar Kokkang tersebut, paling tidak diperlukan: tanah di tempat yang strategis (dekat jalan raya atau jalan kota) kurang lebih 500 hingga 800 m2. Bangunan-bangunan yang diprioritaskan meliputi: a) bangunan utama; b) bangunan depan/joglo/gazebo; c) bangunan kanan dan kiri; d) bangunan belakang; e) tempat parkir; f) tata taman/eksterior dan lain-lain. Ruang-ruang dalam bangunan berfungsi untuk: ruang tamu/joglo; ruang belajar/sanggar belajar; ruang pameran/ruang diskusi; ruang kerja kartunis; ruang workshop; ruang perpustakaan; ruang laboratorium informasi; ruang produksi benda-benda souvenir; ruang jualan souvenir; ruang penginapan; ruang sekretariat Kokkang dan lain-lain. Properti yang dibutuhkan meliputi: meja, kursi, almari, perlatan komputer, penerangan, tikar, tempat tidur untuk penginapan, rak-rak buku dan lain-lain untuk perpustakaan, peralatan pameran/partisi/tata lampu karya, catu daya listrik minimal 2200 wtt hingga 5000 wtt, rest room/kamar mandi dan toilet (3 unit) dan lain-lainnya.
Memang cukup kompleks dan ambisius, karena secara pariwisata sosok Kokkang juga cukup fenomenal dan dikenal masyarakat dari luar Kaliwungu; tetapi popularitas Kokkang yang telah membebani image para anggotanya, termasuk sebagai komunitas yang berpikir lokal beraksi global, proyeksi tersebut di atas masih dalam taraf yang wajar dan belum ugal-ugalan. Kalau misalnya proyeksi itu diharapkan terealisasi maksimal tahun 2010, maka estimasi biaya yang diperlukan berkisar antara 350 juta hingga 500 juta rupiah. Minimal kekurangan 340 juta atau maksimal 490 juta rupiah, karena di opersional Kokkang telah tersedia sedikitnya 10 juta rupiah.
Upaya untuk mendapatkan dana yang “tidak begitu banyak” itu dapat ditempuh dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Seluruh anggota Kokkang (termasuk Ketua dan Pembina; di Kaliwungu maupun di tempat lain) diwajibkan membuat lukisan di atas kanvas dengan cat minyak atau akrelik yang berbasis ide kartun. Seluruh karya itu kemudian dipamerkan (minimal di Semarang atau di kota-kota besar lain di Indonesia) kemudian setelah selesai pameran, seluruh karya itu dilelang dan hasil penjualan lelang setelah dipotong administrasi operasinal penyelenggara dimasukkan ke kas Kokkang untuk deposit anggaran pembangunan Sanggar Kokkang.
2. Melakukan kerja sama dengan Industri Batik Pekalongan yang pernah tertarik untuk mengakomodasi desain kartun dalam motif batik tulis/cetak sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Sdr. Masturi Safaat awal Desember 2008 lalu.
3. Menunggu datangnya angin sorga dari “Orang Gila” yang tajir banget sehingga mau membantu sebagai donatur tak mengikat dalam pembangunan sanggar Kokkang dan namanya akan diukir dalam memorabilia Kokkang secara abadi sebagai pahlawan bagi kartunis Kaliwungu atau Kokkang. Atau “Orang Gila” itu seorang hamba Allah yang rendah hati dan tak ingin namanya diketahui orang banyak. Beliau hanya ingin membantu dan itu semata-mata demi mendapatkan Ridha Allah.
4. Menyiapkan proposal pengajuan bantuan kepada fund-fund atau foundation (dalam negeri atau luar negeri) agar dapat diberi pinjaman atau bantuan berupa “Grand” (tidak mengembalikan karena bersifat hadiah/bantuan) dan bukan “Loan” (yang harus mengembalikan, karena bersifat utang).
5. Mengajukan proposal kepada industri-industri kreatif terkait yang relevan dengan kompetensi dan kapabilitas Kokkang sebagai komunitas yang memiliki banyak tenaga kreatif di bidang desain, sinema (kartun), ilustrasi dan lain-lain jasa yang berkaitan dengan produk karya kartun. Sharing apa yang dapat dilakukan Kokkang sehingga mendapatkan umpan balik berupa “dana massal” karena kontribusi Kokkang pada industri tersebut.
6. There is a will, there is a way, itu kata peribahasa berbahasa keriting yang artinya, di mana ada kemauan di situ ada jalan. Nah kita tunggu apakah benar otak kartunis Kokkang memang selalu dipakai atau dibiarkan buncret tergilas ganasnya zaman; cobalah tulis gagasan kalian (termasuk buatlah desain Sanggar Kokkang yang baru dan beda dari yang termuat kali ini), segila dan senaif apapun yang namanya gagasan selalu penting; karena ia akan memicu datangnya gagasan lain yang ternyata menjadi solusi jitu bagi persoalan kita bersama. Sekian semua gagasan itu dapat dikirim ke email kolomnis@gmail.com atau ke email saya langsung. Semoga Tuhan selalu membimbing dan memberi jalan keluar bagi keinginan dan cita-cita kita. Insya Allah.
Salam kreatif,
Gus Dar, Ketua Dewan Syuro Kokkang eh, pembina Kokkang
darmintomsudarmo@yahoo.co.id

0 comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar atau pendapat Anda di kolom ini kemudian klik Preview atau langsung Publish!